STT Setia

A group of people posing for a photo Description automatically generated

Kuliah Umum Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si

Kuliah Umum Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si

A picture containing wall, person, indoor

Description automatically generated
Puji TUHAN, Rabu 27 Oktober 2021 adalah suatu hari yang spesial bagi sivitas akademika Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar Jakarta. Di tengah melandainya kondisi pasca hadirnya covid-19 di Indonesia. Di akhir bulan Oktober 2021 kampus tercinta mendapat kehormatan karena dapat kunjungan secara onsite dari Bapak Prof. Dr. Thomas Pentury. M.Si, Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Kristen Republik Indonesia. Kedatangan Beliau ke kampus STT SETIA Jakarta adalah memenuhi undangan untuk memberikan pembinaan tata Kelola PT bertajuk “TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PENDIDIKAN TINGGI KEGAGAAMAN KRISTEN: SEBUAH PRESPEKTIF MELAKSANAKAN AMANAT AGUNG YESUS DALAM LINGKUP STT SETIA di seluruh Indonesia. Pembinaan ini dilaksanakan sebagai rangkaian kegiatan akademik yaitu kuliah umum pada periode akademik 2021/2022. Pada kesempatan ini dihadiri seluruh mahasiswa STT Setia Jakarta dan Sekolah Arastamar-Setia di seluruh Indonesia secara online.

Selain itu, kehadiran Bapak Dirjen BIMAS KRISTEN RI adalah meninjau secara langsung kondisi STT SETIA pasca mengalami masalah yang berat dan berlangsung begitu lama utama. Terutama terkait berita negatif dan tidak seimbang terkait problem Yayasan yang terjadi sejak 2015 silam, terutama masalah yang dihadapi oleh pendiri STT SETIA Jakarta yaitu Bapak. Pdt. Dr. Matheus Mangentang, M.Th. Image negatif lebih banyak tersebar dibanding daripada informasinya yang akurat dan berimbang. Pada jumpaan ini sungguh terjadi silahturahmi, persekutuan yang hangat, secara khusus diskusi antara Prof. Thomas Pentury dan Pdt. Matheus Mangentang. Kesan negatif yang selama ini ada digantikan dengan kesan positif dan saling pengertian satu dengan yang lain. Bahkan dengan menunjukkan sikap kristianinya Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak Pdt. Matheus dan sivitas akademika. Kami sungguh bersyukur untuk pertemuan ini sehingga Bapak Dirjen dapat mendengar langsung berbagai cerita sesungguhnya.

Dalam Kuliah Umunya, Dirjen untuk meresponsi PP 46 tahun 2019 yang menjadi kerangka dasar transformsi kelembagaan yang bercirikan pada tiga fokus utama yaitu “Attitude, Knowledge dan Skill.” Kerangka dasar ini direlasikan dengan arah pembangunan Pendidikan Tinggi. Bahwa berdasarkan RPJMN 2020-2024 bidang Pendidikan menegaskan terkait dengan pembangunan Pendidikan tinggi berfokus pada empat hal esensial yaitu “Akses, kualitas, relevansi dan daya saing.” Akses direlasikan dengan perluasan dan pemerataan pendidikan seluruh Indonesia. Kualitas direlasikan pencapaian akademik menurut bidang keilmuan yang dikembangkan. Relevansi yang direlasikan dengan kesesuaian kepada kebutuahan pembanguan idustri dan pasar kerja. Daya saing direlasikan dengan kapasitas untuk berkompetisi yang tercermin melalui kinerja kelembagaan dan perseorangan (Dosen, Peneliti dan Lulusan).

Dalam kuliah umum ini Prof. Thomas Pentury, M.Si membingkainya dengan kenyataan bahwa Indonesia adalah negara pluralis yang terdiri dari berbagai macam agama oleh karena itu pendidikan tinggi keagamaan perlu turut serta membangun dan melaksanakan moderasi Bergama. Perihal ini begitu penting karena adanya 3 tantangan utama yaitu (1) tumbuhnya dan berkembangnya sikap dan praktik beragama yang berlebihan (ekstrim), (2) Berkembangnya klaim kebenaran yang subjektif sehingga pemaksaan kehendak atas dasar tafsir agama dalam konteks pengaruh ekonomi, politik sehingga berpotensi memicu konflik dan (3) Berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai NKRI. Beliau menegaskan moderasi agama seyogianya menjadi bagian dari kurikulum pendidikan tinggi keagamaan, dan terkhusus pendidikan tinggi Kristen.

A group of people posing for a photo

Description automatically generated
Akhir kegiatan ini adalah ramah tamah melalui menikmani makanan dan minuman dalam santap sore bersama. Suasana yang kekeluargaan yang indah nyata melalui kembali melanjutkan bercengkrama tentang tata kelola pendidikan tinggi dan komitmen bersama untuk berkolaborasi menjadi berkat bagi bangsa Indonesia melalui pendidikan keagamaan, khususnya Kristen. Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama dan juga foto bersama.

Leave a Comment